Selasa, 18 Mei 2010

Slemania Ngamuk Di Kulonprogo


* Satu Bocah Buncur, Kaca Puskesmas Pecah, 5 Motor Rusak

Kulonprogo – Ratusan suporter pendukung kesebelasan PSS Sleman bertindak anarkis saat hendak menyaksikan pertandingan uji coba tim kesayangannya melawan Persikup Kulonprogo di Stadion Cangkring Wates, Selasa (18/5) sekitar pukul 15.30.

Peristiwa bermula saat rombongan suporter yang akrab disebut “Slemania” itu membleyer-bleyer gas motor di hadapan belasan pemuda yang sedang nongkrong di depan Puskesmas Pembantu Giripeni Wates. Diduga emosi para Slemania tersulut karena dari belasan pemuda tersebut beberapa di antaranya tampak mengenakan kostum Brajamusti (suporter PSIM Jogja yang diketahui sebagai musuh bebuyutan Slemania)

“Saat itu kami sempat mengingatkan agar mereka langsung lewat saja tanpa perlu bersikap arogan. Rombongan Slemania yang berada di depan kemudian melanjutkan perjalanan menuju stadion. Namun rombongan yang belakang justru mengumpat dan melempari kami dengan batu yang sudah mereka persiapkan” terang Iwan Yulianto (22) warga Giripeni Wates.

Tidak terima diserang, belasan pemuda Giripeni pun melancarkan serangan balasan. Namun karena kalah jumlah, mereka pun melarikan diri ke areal persawahan di belakang Puskesmas Pembantu dan SLB Wiyata Bhakti Giripeni Wates.

Akibatnya, Slemania melampiaskan emosi dengan meluluhlantakkan kaca-kaca Puskesmas tersebut dan merusak lima sepeda motor yang ditinggal kabur pemiliknya. Aksi anarkis yang berlangsung sekitar 15 menit itu juga melukai seorang bocah asal Giripeni Wates, Koko (16) yang bocor kepalanya tertimpuk batu.

Mengetahui adanya tawuran, warga sekitar pun bergegas melapor ke Polres Kulonprogo. Tak berselang lama, petugas berdatangan dan suporter Slemania langsung menuju ke stadion Cangkring yang jaraknya sekitar 200 meter dari lokasi kejadian.

Salah satu warga Giripeni yang enggan disebut namanya mengatakan peristiwa anarkis ini akibat kurang responsifnya petugas kepolisian dalam mengamankan gelaran pertandingan sepak bola yang besar kemungkinan menimbulkan tawuran antar suporter.

Sementara itu, Kasat Intel Polres Kulonprogo AKP Sutikno enggan berkomentar lebih jauh. “Saat ini juga kami akan usut siapa pelakunya” singkat Sutikno saat ditemui di lokasi. (leo)

Jumat, 14 Mei 2010

Dua Mahasiswa UGM Tewas Tenggelam




*Belajar Kelompok Berujung Petaka


Kulonprogo - Dua mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Jumat (14/5) siang, tewas tenggelam di Sungai Kayangan Dusun Kepek, Pendoworejo, Girimulyo, Kulonprogo, DIY.


Dua mahasiswa tersebut, yakni Nur Cholis (22) asal Batu, Lubuk Pakan, Deli Serdang Medan, Sumatra Utara dan Tatan Hadi Permana (20) asal Kampung Cihampang, Pasirhuni, Ciawi, Tasikmalaya, Jawa Barat.


Kedua korban bersama tiga rekan kuliahnya, yakni Rizka (19), Lugkas (20), dan Anang (20) tiba di lokasi wisata Bendung Kayangan sekitar pukul 10.30. Kelima mahasiswa tersebut berangkat dari kampus UGM untuk belajar kelompok sekaligus berwisata.


Setelah memarkir motor tidak jauh dari lokasi, mereka bermain air di bebatuan yang biasa untuk menyebrang sungai. Karena terlanjur basah, Nur Choliz dan Tantan pun meneruskan mandi. Nahas, Nur Choliz yang tidak bisa berenang itu terseret arus menuju bagian sungai yang dalam.


“Mengetahui Nurcholiz tenggelam, Tantan pun langsung menolong. Namun tak berselang lama, Tantan juga ikut tenggelam. Sementara Lukas mencoba menolong keduanya, saya lari mencari pertolongan ke warga sekitar” terang Anang di lokasi.


Kedua jasad korban baru dapat diangkat ke permukaan setelah warga setempat melakukan pencarian selama setengah jam di sungai berkedalaman 3 meter tersebut. Selanjutnya warga melapor ke Polsek Girimulyo.


Tak berselang lama, petugas dan tim medis dari Puskesmas I Girimulyo merapat ke lokasi. Namun lambannya kedatangan mobil ambulans dari PMI membuat jasad kedua korban sempat terlantar sekitar 3 jam.


Histeris melihat adiknya menjadi tontonan warga, kakak perempuan Tantan mendesak petugas agar jasad keduanya segera dievakuasi. Terpaksa kedua korban dievakuasi ke RSUD Wates dengan mobil patroli SPK Polres Kulonprogo.(leo)