Minggu, 28 Maret 2010

Chikungunya Menebar Teror Di Perbukitan Menoreh

Kulonprogo – Setelah mewabah di Desa Hargorejo, penyakit chikungunya kini merambah tiga desa lain di Kecamatan Kokap dalam sepekan terakhir. Tiga desa itu adalah Pedukuhan Tapen Desa Hargomulyo, Pedukuhan Sidowayah Desa Hargowilis dan di Pedukuhan Menggung Desa Hargotirto. Untuk itu, Camat Kokap Santosa mendesak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo untuk segera melakukan pencegahan sebelum jumlah korbannya semakin bertambah.

“Dari laporan yang masuk setiap minggunya, selalu ada penderita chikungunya baru dengan wilayah yang semakin luas. Merebaknya chikungunya jelas membuat warga resah” tegas Santosa.

Sementara itu di wilayah Pedukuhan Talunombo Sidomulyo Pengasih dilaporkan ada sekitar 30 penderita chikungunya. Penyakit yang menular secara cepat dan disertai kejanggalan ini juga menyerang sejumlah warga yang tinggal di pedukuhan Kutogiri Sidomulyo Pengasih.

“Motifnya hampir sama dengan yang di Talunombo, para penderita mengeluhkan nyeri di persendian dan ruas jarinya sulit digerakkan” terang Camat Pengasih Sri Harmintarti.

Meski demikian, data di Dinas Kesehatan Kulonprogo justru menunjukkan kalau jumlah penderita chikungunya mengalami penurunan. Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo dr. Lestaryono mengatakan ada 67 pedukuhan dari 23 desa dan 5 kecamatan yang terjangkit penyakit ini.

“Chikungunya mewabah sejak minggu ketiga di 2010 dengan tiga penderita. Puncaknya terjadi pada minggu kedelapan dengan 167 penderita. Sedangkan pada minggu kesembilan menurun jadi 117 penderita. Kejadian tertinggi di Kokap dengan 246 kasus dan disusul Girimulyo dengan 148 kasus” paparnya.

Lestaryono menambahkan, penderita chikungunya sebagian besar merupakan warga yang tinggal di wilayah perbukitan, seperti di Kecamatan Kokap, Girimulyo, Pengasih, Kalibawang dan Samigaluh

Disinggung tentang beberapa desa di Kokap dan Pengasih yang baru terserang, Lestaryono tidak menyangkal.

“Bisa saja laporan di desa itu belum masuk. Upaya pencegahannya bisa dengan mengaktifkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)” pungkasnya. (leo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar