Selasa, 30 Maret 2010

Granat Tinggalan Belanda Diledakkan


Kulonprogo - Penemuan sebuah granat nanas aktif gemparkan warga Pedukuhan Carikan desa Bumirejo kecamatan Lendah, Senin (29/3) sore. Granat itu ditemukan oleh salah seorang warga, Toni Yuanto (23) yang sedang mencangkul di lahan kosong milik Kusmiyati (50) untuk menanam pohon. Granat yang diduga dari peninggalan zaman penjajahan Belanda itu akhirnya diledakkan di lokasi penemuan oleh tim Gegana Polda DIJ, Selasa (30/3) sekitar pukul 12.30.

Penemuan granat itu berawal saat cangkul Toni membentur sesuatu benda keras di dalam tanah. Karena suara benturan cangkul itu seperti beradu dengan benda logam, Toni pun curiga dan menghentikan aktivitasnya.

“Kira-kira di kedalaman sekitar 30 cm, cangkul saya membentur benda keras. Benar kalau suara benturan dengan cangkulnya berbunyi mak “thing. Ternyata benda itu sebuah granat yang sudah berkarat” terang Toni.

.Khawatir granat itu masih berbahaya, Toni kemudian melapor ke Polres Kulonprogo pada Selasa (30/3) sekitar pukul 09.00.

Tak berselang lama, sejumlah petugas dari Polsek Lendah, Polres Kulonprogo dan tim Gegana Polda DIJ langsung merapat ke lokasi. Selain mengamankan granat tersebut, tim Gegana juga melakukan penyisiran di sekitar lokasi menggunakan metal detector. Setelah dipastikan tidak ada granat lain, tim Gegana pun memutuskan untuk meledakkan granat di lokasi.

Kanit Gegana Polda DIJ Iptu Suripto menjelaskan, meski sudah tidak ada pemicunya granat tangan itu masih aktif.

“Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), granat aktif itu kemudian diledakkan di lokasi penemuan. Granat itu ditaruh dalam lobang sedalam 1 meter dengan dikelilingi debog (pohon pisang, red)” terangnya.
Meski demikian, ledakan granat itu tetap membuat warga sekitar yang menyemut di lokasi merasa ketakutan. “Suaranya menggelegar keras sekali. Bahkan getaran akibat ledakan itu terasa sampai radius 50 meter"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar