Rabu, 24 Maret 2010

Rekonstruksi Pembunuhan Fatma Batal Digelar


Kulonprogo – Merebaknya kabar rekonstrusi (reka ulang, red) pembunuhan siswi SMA N I Lendah akan digelar pada Rabu (24/3) ditepis oleh Kasatreskrim Polres Kulonprogo, AKP Suhadi. Pasalnya, petugas masih intensif melakukan penyidikan terhadap pelaku sekaligus mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi.
“Rencananya rekonstruksi akan digelar pekan ini jika berkas-berkasnya sudah lengkap” kata AKP Suhadi mewakili Kapolres Kulonprogo, AKBP Darmanto.
Suhadi menambahkan, jasad korban sudah disemayamkan di pemakaman dekat rumahnya setelah selesai diotopsi di RSUP DR Sardjito Yogyakarata pada Selasa (23/3) sekitar pukul 17.00.
Informasi MD menyebutkan, siswi SMA N I Lendah, Fatma (16) warga Dukuh Diren Pandowan Galur tewas setelah dicekik pacarnya, Agus Suwito (17) warga Dusun Patuk RT 48 RW 24 Tirtorahayu Galur, Senin (22/3) sore.
Sejak ditangkap pada Senin (22/3) malam, Agus kini mendekam di tahanan sementara Mapolres Kulonprogo. Dari raut mukanya, Agus tampak tak menunjukkan rasa menyesal telah membunuh korban. Bahkan saat menjalani proses pemeriksaan, Agus menjawab semua pertanyaan dengan lancar tanpa terkesan menutup-nutupi.
Kepada MD, Agus menuturkan sebelum kejadian ia diminta korban untuk mengantarkan ke warnet. Setelah ditunggu di parkiran sekitar setengah jam, korban kemudian mengajak main ke Pantai Pleret.
“Sesampainya di lokasi kami berbincang sebentar lalu bersetubuh. Setelah selesai, korban “minta” sekali lagi. Jadi kami bersetubuh sebanyak dua kali. Tak berselang lama, kami terlibat cekcok dan korban mengancam akan membeberkan kalau saya sudah menyetubuhinya. Karena takut, saya mencekiknya dengan ikat pinggang” terang Agus dengan lugu.
Agus yang hanya mengenyam pendidikan sampai di bangku SD itu menyangkal kalau korban adalah pacarnya. Sebab, Agus sudah punya pacar, yaitu Riyu (17) siswi kelas XI di salah satu SMA Kulonprogo.
Sementara itu, salah seorang teman korban yang tidak bersedia disebutkan namanya menceritakan bahwa pagi sebelum peristiwa tragis itu terjadi, korban sempat mengeluh kalau perasaanya tidak enak (gundah, red). Namun korban saat itu tidak bersedia menceritakan permasalahannya hingga akhirnya ditemukan tewas di pesisir Pantai Pleret wilayah Pedukuhan III Panjatan. (leo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar