Minggu, 11 April 2010

Proyek KEK Bakal "Gusur" Sawah Petani



Kulonprogo – Tak dapat dipungkiri jika pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bidang kelautan dan perikanan di wilayah Temon bakal “menggusur” lahan sawah milik petani. Pasalnya, pembangunan KEK tersebut membutuhkan lahan seluas 500 hektar.

Wakil Bupati Kulonprogo Mulyono optimistis proyek KEK wilayah Temon akan disetujui tahun 2011. Sebab, pelabuhan Tanjung Adikarto di Pantai Glagah direncanakan sudah beroperasi di akhir tahun ini.

“Sejumlah investor dari Korea Selatan dan Eropa menyatakan tertarik untuk menanamkan modal di Kulonprogo. Untuk itu Pemkab Kulonprogo semakin serius berniat membangun sejumlah industri maritim di Temon. Antara lain seperti industri pembuatan kapal, pengolahan ikan, dan juga tepung ikan” terang Mulyono kemarin.

Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kulonprogo Budi Wibowo mengatakan bahwa pembangunan KEK lebih dipusatkan di sisi utara. Sedangkan untuk wilayah selatan tetap dikhususkan sebagai lokasi wisata.

“Pembangunan KEK tidak akan mengusik kawasan wisata. Justru sebaliknya, kami akan menertibkan kawasan laguna sekitar wilayah Glagah dari pendirian gedung-gedung permanen. Hal ini bertujuan untuk menjaga pemandangan pantai agar tetap asri” terang Budi.

Mengenai lahan sawah milik petani yang terancam tergusur, Sekda mengatakan Pemkab Kulonprogo telah menyiapkan ganti rugi.

“Bagi warga yang sawahnya tersentuh proyek pembangunan KEK akan diganti biayanya agar dapat bertani lagi di sawah baru wilayah lain. Bahkan kita sudah minta pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk memperluas saluran irigasi untuk cetak sawah-sawah baru itu,” tambah Budi.

Budi menambahkan, Gubernur DIY Sri Sultan HB X telah menghimbau Pemkab Kulonprogo agar segera mempersiapkan langkah untuk merealisasikan KEK yang diprediksi mulai dirintis 2012. (leo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar