Kamis, 15 April 2010

Seekor Orangutan Ilegal Dari Sragen Diamankan



Kulonprogo - Sebagai salah satu jenis satwa liar yang paling dilindungi, orangutan ternyata masih banyak dipelihara masyarakat umum secara ilegal. Data dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah menunjukkan ada sekitar 150 orangutan yang masih dipelihara warga tanpa ijin.

Untuk itu BKSDA Jawa Tengah terus melakukan operasi untuk mengembalikan primata dengan tingkat kecerdasan paling tinggi ini ke habitatnya. Seekor orangutan berumur tujuh tahun berhasil disita petugas dari asrama mahasiswa di Sragen Jawa Tengah, kemarin. Orangutan bernama Lucky itu kini resmi menjadi penghuni baru di Pusat Penyelamatan Satwa Jogja (PPSJ) Pengasih Kulonprogo.

Saat pertama tiba di PPSJ, kondisinya Lucky tampak memprihatinkan. Selama dipelihara pemiliknya, Lucky ditempatkan dalam kandang yang tidak sesuai dengan ukuran badannya.

“Sungguh kasihan menyaksikan kondisi Lucky. Selain tidak bisa berjalan normal (tegak), Lucky juga tidak mampu bergerak lincah. Sebab, Lucky tumbuh dengan makanan yang salah. Selama dipelihara di asrama mahasiswa, Lucky hanya diberi makan nasi dan minum teh” terang salah seorang petugas di PPSJ.

Selain karena kandang yang tidak layak dan pola makan yang salah, kondisi Lucky semakin memprihatinkan karena sudah kebal dengan obat bius. Hal ini membuat petugas kewalahan saat hendak menangkap dan memindahkannya ke kandang lain.

Dewan Pembina Yayasan Konservasi Alam Jogja yang mengelola PPSJ, Willie Smith mengatakan, kesadaran masyarakat untuk menyerahkan orangutan untuk direhabilitasi masih rendah.

“ Ada sekitar 150 orangutan yang tersebar di wilayah Jawa Tengah yang tinggal menunggu kematian tanpa adanya regenerasi” terang Smith.

Sebagai pusat rehabilitasi orangutan seJawa Tengah dan DIY, Pemkab Kulonprogo bekerjasama dengan lembaga sosial dari Amerika, Orangutan Outreach, akan membangun kandang raksasa (dome) berdiameter 120 meter dan tinggi mencapai 60 meter dengan anggaran lebih dari 10 miliar. Rencananya, dome tersebut akan selesai dibangun pada 2011 mendatang. (leo)

--------------

RALAT: koreksi dari saudara Deny Purbana pada Rabu (15/9) malam menyatakan bahwa tulisan di atas tidak sesuai dengan fakta yang sesungguhnya. Untuk itu, penulis telah melayangkan permohonan maaf terhadap pihak-pihak yang merasa dirugikan.

Sementara, penulis masih menunggu klarifikasi dari pihak yang bersangkutan. Penulis akan segera meralat tulisan ini dengan fakta yang sesungguhnya terjadi setelah klarifikasi tersebut dikirimkan. Sekali lagi, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih. (leo)

4 komentar:

  1. kopok ... biajingan .... sing nulis keterangan nang duwur wong biajinguk ... ASU !!!!

    BalasHapus
  2. bukan disita blok goblok sing nulis ... "Selama enam tahun Lucky berada dalam ‘asuhan’ Pak Danang, hingga akhirnya ia merasa Lucky harus segera ditempatkan disebuah tempat yang lebih baik. “Oleh karena itu Lucky harus segera dikirim ke pusat rehabilitasi”, katanya saat berkonsultasi dengan seorang staf COP, yang telah ia hubungi lewat telpon sebelumnya. Pada 16 April 2010 pukul 10 malam"

    BalasHapus
  3. sampeyan itu klo nulis berita mbok ya sink bener, ngarang jgn ktinggian donk...

    BalasHapus
  4. Hati-hati mas klo nulis,,
    Saya kenal dgn "Lucky",
    Nulis Novel aja dech,biar bisa mengarang "bebas".

    BalasHapus