Selasa, 06 April 2010

Arang untuk Rokok Shisa di Turki Diekspor dari Kulonprogo



Kulonprogo - Sudah pernah dengar kata Shisha? Atau bahkan mungkin pernah mencoba menghisapnya? Shisha atau yang akrab disapa rokok Arab itu tak sebagaimana layaknya rokok pada umumnya. Sebab, untuk menikmati shisha dibutuhkan tabung kaca yang diisi air dan tembakau yang dibakar dengan arang.


Menghisap tembakau di pipa shisha ini sudah menjadi kebudayaan bagi bangsa Arab dan Timur Tengah. Menariknya, arang yang digunakan untuk mendapatkan sensasi asap dalam beragam aroma dari Shisha itu ternyata juga diimpor dari Indonesia.


Supriyanto (38) warga Dukuh Donokerto Desa Donomulyo Kecamatan Nanggulan adalah salah satu pemilik pabrik penghasil arang stik yang hasil produksinya berhasil menembus pasaran ekspor. Selama empat tahun Supriyanto memproduksi arang jenis stik yang panjangnya berkisar antara 10 hingga 30 cm itu untuk diekspor ke Turki.


“Diameter arang stik untuk shisa tidak boleh terlalu besar. Agar tidak patah, arang stik dikemas dalam kardus dengan kapasitas 30 hinga 35 kg per kardus saat dikirim ke Turki” terang Supri.


Meski kualitas arangnya mampu menembus pasaran ekspor hingga ke Turki, Supri mengaku masih terkendala pada kuantitas yang diminta. Seperti misalnya saat pelanggan meminta pasokan arang sejumlah lima ton, ia hanya mampu menyelesaikan sekitar empat kuintal saja.


“Yang pasti kendalanya ada di produksi kuota. Dengan empat karyawan dan tiga buah tungku untuk pengolah arang, kami tidak mampu memenuhi banyaknya permintaan dari pembeli” terang pengusaha yang cukup dikenal di Kulonprogo dengan panggilan akrab Supri ini.


Lebih lanjut Supri menjelaskan bahwa proses produksi arang stik itu juga jauh lebih susah dari proses pembuatan arang pada umumnya.


“Perlu waktu sekitar satu bulan untuk mengumpulkan sisa-sisa limbah kayu di seputaran Kabupaten Kulonprogo sebelum mulai berproduksi” papar Supri. (leo/ila)

2 komentar: